Cari Blog Ini

Jumat, 09 April 2010

"Mengapa aku disini? sebuah pemikiran menuju pemilihan Ketua NHKBP Rawamangun"

tadi malam aku tenggelam dalam suatu diskusi yang cukup menarik dengan beberapa teman-teman sehabis latihan paduan suara. memang tidak semuanya ambil bagian dalam diskusi tersebut, dari enam orang hanya tiga yang larut dalam suatu perdebatan. tiga lagi diam, mungkin karena segan kepada aku dan dua orang lagi temanku. bisa aku katakan kami bertiga merupakan orang yang cukup lama hidup dalam pernaposoan baik sebagai pengurus dulunya maupun sebagai anggota.

perdebatannya awalnya bermula dari pembicaraan mengenai calon ketua dan kenapa dia mau mencalonkan diri menjadi ketua. kebetulan salah satu dari kami berenam adalah calon ketua. dari berputar-putarnya pembicaraan, dari arah sana kesini ada satu yang membuat aku diam dan merenung.

temanku berkata "dari kalian semua bekas pengurus hanya akulah yang masih ada saat ini (dalam generasi ini). dan semuanya berbeda sekali antara kondisi dulu dan sekarang!!"

memang aku menangkap penyamaan persepsi akan penurunan kemampuan dari cara pandang, cara kerja secara personal terhadap pelanan di Naposobulung dalam hal ini pengurus. belum lagi menilik dari komitmen hati.

memang bukan itu memang yang menjadi hal yang paling aku bahas namun bolehlah kita kembangkan kearah pemilihan ketua.

Pelayanan kepada Tuhan tidak terikat dengan waktu.

Kita tidak bisa mengatakan umur menjadi patokan seseorang layak melayani atau tidak. aku memberi contoh dalam sejarah Alkitab ketika Timotius dipanggil Tuhan ia berumur 14 tahun, atau seorang Nabi Musa 80 tahun

Kita juga tidak bisa mengatakan suatu rentang waktu dikatakan sebentar atau lama dalam pelayanan, karena setiap waktu yang ada sangat penting. Yohanes pembabtis memiliki waktu yang sebentar membuka jalan bagi Yesus. namun ia mempergunakan dengan sebaik mungkin. atau perjalanan Musa menuju tanah kanaan yang seharusnya 40 hari menjadi 40 tahun. yang pada akhirnya dia hanya bisa memandangnya dari jauh.

jadi waktu tidak mengikat pelayanan seseorang kepada Tuhan, sebab tuhanlah yang memiliki waktu, manusia hanya ada di dalamnya.

Pelayanan kepada Tuhan tidak didasarkan dukungan manusia.

hampir sering aku melihat bahwa motivasi seseorang untuk menjadi ketua lebih besar karena dorongan atas dukungan dari manusia. sehingga memunculkan semacam fenomena bahwa diri sendiri mampu untuk memimpin banyak orang. sehingga membuat manusia lupa akan dirinya, siapa dirinya, apa yang dimiliki dan apa keinginan hatinya terdalam yang ingin diperbuat.

kembali kepada kisah Musa. ketika ia dipilih Tuhan ia berusaha melihat dirinya "Siapakah aku Tuhan?" suatu pernyataan ketidak mampuan diri, kerendahan hati. dan keinginan untuk dikuatkan. "apa yang harus aku lakukan?" Tuhan menghendaki Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. secara kemampuan. Musa memiliki standar yang baik menjadi pemimpin. pernah menjadi pangeran mesir bahkan sebagai panglima perang Mesir kuno menghadapi kerajaan Ethopia.

tapi bukan itu. Tuhan tidak melihat itu, tetapi melihat hati manusia, bagaimana seorang manusia mengenal dirinya, kekurangannya dan meminta bantuan Tuhan. Dukungan Tuhan itulah terpenting dan itulah yang seharusnya menjadi motivasi terbesar

akhirnya kembali kepada yang ingin sekali aku bahas..... kenapa aku disini?, di naposobulung... karena aku merasa ini adalah milikku, tempat aku belajar untuk melayani Tuhan, tempat dimana aku belajar menjadi seorang Kristen, tempat dimana aku belajar mengerti karakter teman2ku. tempat dimana ada pembatas untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik. tempat ya ....
yang sangat berbeda dengan dunia luar.

karena aku merasa memiliki naposobulung, aku merasa ingin agar siapapun yang terpilih jadi ketua, jgn melihat siapa orang-orang mendukung, tetapi lihatlah apa yang Tuhan inginkan dari diri kita untuk memimpin Naposobulug HKBP Rawamangun.

Tuhan memberkati Naposobulung HKBP Rawamangun

1 komentar: